Film Perfect Dream Berlatar Cerita Kota Surabaya

Perfect Dream Dirilis Bertepatan dengan Hari Film Nasional

Premiere & Red Carpet menjadi awal pertunjukan film Perfect Dream untuk publik Film produksj East Java Films dan Empat Sisi Productions ini sebenarnya sudah dijadwa) rilis di Januari 2017. Namun proses revisi dan editing menjadikan Perfect Dream memilih rilis pada 30 Maret 2017. Banyak pertimbangan lain.

Di antara pertimbangan lain itu adalah Hari Film Nasional (HFN). “Rasanya Iebih pas merilis Perfect Dream di hari Film Nasional,” jelas Hestu Saputra, sutradara film Perfect Dream.Merilis film di hari Film Nasional juga menjadi pertimbangan produser Amelia Salim dan Uci Flowdea. Dan mereka ingin merayakan keriaan rilis film sebagai kado buat warga Surabaya.
para pemain Perfect Dream
Kota Surabaya merupakan hometown bagi dua produser East Java Films ini. Termasuk ketika mereka menyodorkan cerita film tentang sosok atau tokoh yang pernah ada di Surabaya. “Kami juga akan merayakan secara khusus pemutaran perdana film Perfect Dream di Surabaya,” tambah Amelia Salim yng dikenal sebagai salah satu sosialita di Surabaya.

Pertimbangan lainnya pemilihan rilis Perfect Dream di HFN adalah momentum memproduksi film ke daerah, juga mengangkat cerita tentang daerah. Tidak metropolitan sentris. Tidak melulu tentang gaya hidup, kehidupan dan cerita-cerita warga Jakarta saja. Surabaya juga dikenal sebagai metropolitan yang juga memiliki beragam cerita kehidupan. Namun jarang diangkat sebagai latar cerita film yang bukan sekadar tempelan.

So, Perfect Dream menjadi harapan produser dan tim kreatif untuk menemukan momentum yang pas bagi perkembangan film di daerah, terutama Surabaya. Ada adegan yang melibatkan suporter Bonek (Persebaya), muncul juga ikon-ikon lanskap kota Surabaya. Bahkan ada dialog dengan dialek Suroboyoan yang sangat cair. Dan semakin menarik ketika Perfect Dream melibatkan pemain-pemain dengan kemampuan akting menawan. Ferry Sallm, Wulan Guritno, Olga Lydia, Baim Wong, Poppy Sovia, Haji Qomar, Hengky Solaiman, Amelia Salim, Uci Flowdea, Rara Nawangsih, Tissa Biani, menjadikan Perfect Dream sebagai tontonan yang sangat menghibur.

Kiranya Film ini mampu menjadi inspirasi bagi penontonnya, berartì tujuan pembuatan dari film initerpenuhi Seperti apa Perfect Dream, silakan nikmati pertunjukan perdana dan nantikan rilis nasionalnya di 30 Maret,” ucap Hestu Saputra sang sutradara film.


Catatan Produser:
(Amelia Salim & Uci Flowdea)

FILM Perfect Dream merupakan film pertama produksi East Java Film bekerja sama dengan  Empat Sisi Productions. Perfect Dream berlatar cerita kota Surabaya dan merupakan kisah true event. Artinya, sebagian tokoh-tokoh yang ada di film memang eksis. Sebagian agi fiktif.

Kenapa Surabaya?
Banyak pertimbangan Surabaya menjadi pilihan. Pertama, sangat sedikit sekali film yang diproduksi dan menjadikan Surabaya sebagai lokasi shooting. Sementara banyak sekali,bagian dan kota Surabaya yang sangat ikonik dan secara visual sangat menarik. Apalagi untukmformat visual sebuah film.

Tokoh utama dalam cerita juga merupakan warga Surabaya. Cerita seperti ini sangat sedikit diangkat ke film. Sementara sebagal kota terbesar kedua setelah Jakarta, Surabaya memiiki kehidupan yang sangat complicated dan beragam. Belum lagi masalah sosial yang melahirkan banyak hal. Mulai dari kehidupan sosialita hingga mafia. Tokoh yang ada di film Perfect Dream ini sebagian memang pernah ada dan eksis. Kisah tokoh utama inilah yang diadaptasi ke dalam cerita Perfect Dream.

Adaptasi Kisah Nyata

Drama keluarga Perfect Dream ini bertutur tentang tokoh-tokoh yang sebagian besar nyata. Tapi East Java Productions hanya mengambil sebagian kisah kehidupan tokoh-tokoh untuk diangkat sebagai cerita yang ‘pernah terjadi’. itu sebabnya, East Java menyebutnya sebagai film ‘adaptasi dan true event”.

Atas pertimbangan tersebut Perfect Dream diproduksi menjadi film keluarga yang sangat menginspirasi dan menghibur. lsu lainnya yang ingin dihadirkan East Java adalah tentang perjuangan seorang istri yang ingin mempertahankan keutuhan keluarga melalui pengorbanan dan kesetiaan cinta.

Selain itu, East Java juga berharap film Perfect Dream bisa menjadi sebuah karya film ikonik yang sangat menghibur dan dikenang penonton seluruh Indonesia.

Catatan Sutradara:

SETIAP orang pasti punya mimpi. Setiap orang bisa memilih mimpinya sebagai cita-cita dalam hidup dengan kesempurnaan absolut. Namun bagaimana jika mimpi berlebihan dan menjadi ambisi besar yang harus diwujudkan? Sementara, tidak ada yang tahu apa yang akan terjadi dengan masa depan dan mimpi-mimpi itu. Setidaknya, dan awal kita selalu sadar untuk memilih jalan kebenaran dalam menjalani hidup. Dan dalam mencapai cita-cita, hendaklah menjadikan hidup menjadi lebih baik.

True event: film Perfect Dream. Sebelum membuat cerita, saya bersama tim melakukan wawancara eksklusif ke beberapa orang di kalangan elite Surabaya. Termasuk para sosialita dan beberapa pelaku bisnis.

Awalnya, untuk mewawancarai narasumber sangatlah sulit sekali. Ini mengingat pertanyaan-petanyaan yang harus dijawab sangat rahasia dan sangat personal. Sehingga perlu berbagai cara meyakinkan narasumber mau menceritakan pengalaman hidup mereka di dunia bisnis keluarga dan masyarakat.

Dari hasil riset dan wawancara akhirnya didapat sudut pandang cerita yang bisa diolah menjadi dasar pembuatan ide cerita lebih kreatif. Cerita terus berkembang seiring penyelesaian skenario film Perfect Dream. Satu syarat yang juga harus dipenuhi adalah, nama-nama tokoh di film ini sepakat dibuat fiktif.

Pemain:
Ferry Salim (Dibyo - The Dreamer)
Wulan GuritnO (Lisa - The Lady)
Baim Wong (Bagus - Prince of Charming)
Tisa Biani (Anna - Beautiful Princess)
Olga Lydia (Rina - Young Lady)
Rara Nawangsih (Annisa - The Bright Star)
H Qomar (Hartono - Master of Piracy)
Hengky Solaiman (Marcell - The King Wisely)
Poppy Sovia (Rachel - Problem Solver)
Tim Produksi
Sutradara: Hestu Saputra
Executive Producer: Uci flowdea & Amelia Salim
Producer: Amelia Salim & Hestu Saputra
Associate Producer: Aris Muda & Soegi Mitro
Line Producer: Nandang Wahyu
Ide Cerita: Hestu Saputra & Sinung Winahyo
SkenariO Hestu saputra, Syamsul Hadi, Sinung Winahyoko, Nugie Apri
Director of PhotograPhv Suadi Utama
Editor: Sentot Sahid
Casting Director: Rudi Kowek
Co-director: Dona Roy
Art Director: Alfi Syahri
Sound Engineer: SatriO Budiono
Sound Recordist: IndraSetno Vyatantra
Music Director: KriSfla Puma
Stylish Wardrobe: Iwan Latif
Make-up Stylish: Eman Suhada
Desain Poster : ThOva Endoflestuff
VHX : Harya Ivan Saputra
Marketing Promosi & PublikaSI : Sinemata

Produksi : East Java Films & Empat Sisi Productions @2017