Tea & Talk;Tak Perlu Khawatir Tubuh Terlahir Tak Simetris

Bicara soal kecantikan tak ada habisnya dan tak membosankan, apalagi jika diadakan di tempat yang nyaman sambil ngeteh dan menikmati makanan kecil, sehingga suasana jadi gayeng.
Inilah yang dilakukan sejumlah wanita dari komunitas sosialita dan pelanggan SLVR (Silver) International Clinic dalam bincang santai Tea & Talk yang diadakan klinik ini pada petang hari di resto di Hotel JW Marriott, Surabaya.

Acara yang mengusung tema Long Lasting Natural Beauty ini membicarakan tentang kecantikan jangka panjang yang berkesan natural dengan menghadirkan dr. Novita Pristiwaningrum Dipl. CIDESCO dari SLVR. Kesempatan ini dimanfaatkan banyak tamu dengan mengajukan bermacam pertanyaan. Ada yang bertanya tentang alis yang tidak sama, mengatasi pipi temben, hidung tak mancung dan lainnya.
Postur tubuh seseorang sejak lahir tidak simetris. Sehingga tidak perlu resah ketika menyadari ada yang dirasa berbeda dengan bagian tubuhnya.Namun, tidak salah juga bila ada yang ingin ‘menyempurnakan’ bagian tubuh yang tidak simetris tersebut.
“Ciptaan Allah sebetulnya tidak perlu diperbaiki. Karena yang diberikan Tuhan itu sudah paling bagus, the best,” begitu ujar dr Novita Pristiwaningrum
Dokter kecantikan di SLVR Int Clinic ini lalu menunjuk payudara dan alis sebagai contoh.Bagian tubuh ini pasti berbeda antara yang kiri dan kanan. Karena manusia dari lahir memang tidak simetris.Meski begitu, kondisi tersebut tidak membuat seorang wanita tak boleh ‘memperbaiki’ diri.

“Di estetika itu bisa dilakukan tindakan agar mendekati kesempurnaan. Dan jika seseorang melakukan itu, bukan berarti mau genit-genitan,” tegasnya.

Kondisi tubuh tiap manusia berbeda maka penanganannya pun tidak bisa sama. Memperbaiki yang sebetulnya sudah baik ini untuk menjaga agar tidak terjadi kerusakan yang berlebihan. Karena itu pula, lanjut Novita, perubahan yang dilakukan pada wajah seseorang dengan menggunakan terapi 3 D ini semaksimal mungkin tidak terlalu dramatis.

“Yang dilakukan adalah treatment yang natural dengan melihat karakter seseorang,” kata lulusan Fakultas Kedokteran Universitas Hang Tuah Surabaya ini.

Karena penanganan tiap orang berbeda, maka pasien terlebih dulu harus konsultasi untuk mengetahui jenis treatment yang diperlukan.Kalau misal pasien tidak bisa datang langsung saat konsultasi dan hanya bisa mengirim foto, maka yang dilakukan sebatas estimasi atau perkiraan.

Pernyataan Novita ini mendapat respons antusias dari para sosialita dan komunitas hijabers yang hadir di acara tersebut.

“Tadinya saya sempat khawatir karena bentuk alis saya yang kanan cenderung lebih tinggi dari yang kiri. Setelah dapat penjelasan tadi saya lega. Tapi tetap ingin merubah bentuk alis ini supaya nggak terlihat aneh,” celetuk Vita, salah seorang undangan.

Segala macam perawatan rela dilakukan banyak wanita agar tampil cantik dan awet muda. Namun tidak semua prosedur kecantikan bisa dijalani. Tren saat ini adalah treatment yang memadukan prosedur botox, filler dan tanam benang agar kulit kencang, tanpa kerutan dan wajah tirus.

Dr.Novita mengingatkan, tidak semua treatment bisa diterapkan pada calon pasien. Harus disesuaikan dengan kebutuhan masing-masing. Calon pasien perlu berkonsultasi dengan dokter tentang keinginannya. Dokter tidak langsung mengiyakan, tapi akan menjelaskan apa yang dibutuhkan dan memberikan saran.

“Kebutuhan masing-masing orang tak sama. Tiap orang punya karakter dan kondisi masing-masing. Perawatan yang dijalani si A belum tentu cocok untuk si B,” katanya.
Dr.Novita menekankan, untuk melakukan treatment di klinik yang kompeten dan ditangani oleh dokter yang profesional. Ia menganjurkan agar calon pasien tak ragu bertanya kepada dokter tentang detail treatment yang akan dijalani.

“Kalau perlu kita bandingkan dengan treatment di tempat lain dan lebih dulu mencari banyak informasi di internet,” ujarnya.

Sementara itu, Rachel Octavia, publisher F-People, membahas tentang tren make-up pada 2018 yaitu glow skin, inner circle, inside down liner dan perfect structured face. Namun ia mengingatkan agar menyesuaikan tren dengan karakter dan kontur wajah masing-masing.