Pernikahan adalah salah satu momen istimewa dalam hidup. Begitu pentingnya peristiwa pernikahan, sehingga calon pengantin pun harus mempersiapkan dengan matang dan detail untuk sebuah acara pernikahan jauh hari sebelum hari H.
Kali ini Pakuwon Imperial Ballroom kembali menghadirkan Grand Wedding Fair XXIII. Pameran pernikahan yang dibuka untuk umum tersebut hadir selama 2 hari pada tanggal 21 dan 22 April 2018 di Villa Bukit Regency, Pakuwon Indah.
Tidak seperti pameran wedding lain pada umumnya, Grand Wedding Fair menyajikan beberapa area dengan beberapa vendor utama sebagai koordinator. Beberapa vendor papan atas yang turut dalam event ini adalah Pasokan Production untuk vendor sound & lighting, Elly's Cake mewakili vendor wedding cake, Marcelline Vony mewakili vendor make up artist dan Karla Jasmina selaku perwakilan dari vendor wedding gown.
Dalam pameran nanti, calon pengantin bisa berkonsultasi dengan menemui vendor profesional dan ternama dari berbagai kategori di berbagai kota di Indonesia. Sementara itu, tema besar yang diusung pada Grand Wedding Fair XXIII yakni The Lightscape.
The Lightscape, yang menggambarkan cinta dengan warna monochromatic, simple, namun tetap memikat. Monokrom cinta menggambarkan jiwa seorang wanita yang penuh misteri namun memiliki keindahan di dalamnya.
The Lightscape hadir dengan dekorasi modern dan futuristik. Dengan warna monokrom, instalasi yang tersaji dapat dipastikan berbeda dengan dekorasi-dekorasi wedding pada umumnya yang penuh warna. Para tamu akan disambut dengan Monochromatic Tunnels of Wire, instalasi seni yang digantung unik, dan beragam hal menarik lainnya.
“Grand Wedding Fair adalah one stop shopping for your dream wedding. Event ini dapat memberikan inspirasi bagi pasangan calon pengantin yang hendak melangsungkan pernikahan yang memorable dan unforgettable,” ujar Jalu Pandu Wicaksono, Ketua Panitia Grand Wedding Fair.
Sementara itu, dari vendor wedding gown menghadirkan desain gaun pernikahan yang simpel dengan permainan kain dan detail,” ujar Karla Jasmina dari Karla Jasmina Bridal & Couture.
Meski simpel, kain yang dipilih harus berkualitas. “ Desain simpel ini umunya mengikuti bentuk tubuh pengantin. Kain yang dipilih pin harus bisa dibentuk dan nyaman bagi sang pengantin. Apalagi, gaun ini tak banyak menggunakan layer,” katanya.
Manik- manik yang digunakan pada jenis gaun simpel sebenarnya tidak jauh berbeda dengan yang lain. “ Tetap main payet atau mutiara,” katanya.
Menurut dia, selera pengantin Surabaya masih berkutat pada gaun yang ramai corak. Tetapi tahun kemarin mulai bergerak ke simpel. Gaun yang simpel biasanya dipilih pengantin yang melangsungkan pernikahan di luar negeri.
Untuk mempercantik calon pengantin masih bisa memilih ekor gaun. “ ada 89 persen calon pengantin yang masih pakai ekor gaun sat memilih gaun pengantin mereka,” katanya.