Merajut Cinta Dalam Pita Pink

Sebanyak 15 wanita antusias ikut kegiatan merajut knockers (bantalan payudara) di Atrium Lenmarc Mall Surabaya, Sabtu (6/10/2018). Para wanita yang sebagian adalah para survival kanker payudara ini didampingi para relawan dari Knitted Knockers Indonesia Regional Jawa Timur.



Meliani Fedrika, salah seorang peserta acara ‘Merajut Cinta dalam Pita Pink’ yang diselenggarakan Rotary Club Kaliasin bersama Lenmarc Mall Surabaya mengatakan begitu dapat informasi mengenai acara ini dari RS Onkologi saya langsung mendaftarkan diri. Saya sangat tertarik untuk belajar merajut,” kata Meliani Fedrika, salah seorang peserta acara ‘Merajut Cinta dalam Pita Pink’ yang diselenggarakan Rotary Club Kaliasin bersama Lenmarc Mall Surabaya siang hari itu.

Selain berniat membuat knockers untuk dirinya sendiri, Meliani juga berniat menyumbangkan karyanya itu bagi para survival kanker payudara lainnya. “Kalau sudah tahu caranya (merajut) kan bisa dilanjutkan di rumah nanti,” ucap Meliani yang sempat menjalani operasi pengangkatan payudara sekitar setahun silam.

Ditemui di tempat yang sama, Yosy Natalia, Koordinator Knitted Knockers Indonesia Regional Jawa Timur mengaku pihaknya selalu ambil bagian di acara-acara seperti yang diselenggarakan Rotary Club tersebut. “Kami ingin menjaring relawan baru melalui acara seperti ini,” tandasnya.
Menurut Yosy, permintaan knockers yang masuk ke Knitted Knockers Indonesia selalu lebih besar daripada kemampuan membuat knockers itu sendiri. Hingga akhir tahun 2017 tercatat 2.000 knockers sudah dibagikan komunitas ini ke para survival di seluruh Indonesia.

Permintaan paling banyak berasal dari Kalimantan, Palembang, dan Surabaya. “Karena itu kami buat peraturan, satu orang mendapat kesempatan sekali pengiriman (knockers),” urainya.

Keterbatasan ketersediaan knockers itu pula yang membuat Knitted Knockers Indonesia terus berusaha menambah relawan agar ketersediaan knockers ini bisa ditingkatkan. Di setiap acara gathering, Knitted Knockers Indonesia mengajak para calon relawan ini belajar membuat knockers.

“Bahan kami yang sediakan. Setelah duduk bersama dan belajar merajut, selanjutnya mereka bisa membuat sendiri di rumah. Setelah selesai baru kirim ke kami,” paparnya.

Yosy menyatakan, saat ini anggota Knitted Knockers Indonesia Regional Jawa Timur yang aktif sekitar 15 orang. Mereka terdiri dari ibu rumah tangga dan mahasiswa.

Saat membuat knockers, lanjut Yosy, para relawan ini sudah diberitahu size knockers yang mesti dibuatnya. “Tiap perajut berbeda-beda ukuran (knockers) yang dibuatnya,” ucap Yosy.
Yosy menambahkan pula,“Karena sifatnya relawan, maka tidak ada target untuk membuat (knockers). Tetapi biasanya setiap bulan mereka pasti kirim.”